Kamis, 29 April 2010

SISTEM OPRASI TERSEBAR

I. PENDAHULUAN
Sistem operasi terdistribusi adalah salah satu implementasi dari sistem terdistribusi, di mana
sekumpulan komputer dan prosesor yang heterogen terhubung dalam satu jaringan. Koleksi-koleksi
dari objek-objek ini secara tertutup bekerja secara bersama-sama untuk melakukan suatu tugas atau
pekerjaan tertentu. Tujuan utamanya adalah untuk memberikan hasil secara lebih, terutama dalam:
file system
name space
Waktu pengolahan
Keamanan
Akses ke seluruh resources, seperti prosesor, memori, penyimpanan sekunder, dan
perangakat keras.
Sistem operasi terdistribusi bertindak sebagai sebuah infrastruktur/rangka dasar untuk
network-transparent resource management. Infrastruktur mengatur low-level resources (seperti
Processor, memory, network interface dan peripheral device yang lain) untuk menyediakan sebuah
platform untuk pembentukan/penyusunan higher-level resources(seperti Spreadsheet, electronic
mail messages, windows).
II. Media Implementasi Jaringan
Untuk menghubungkan komputer-komputer yang kita miliki menjadi suatu jaringan, kita menggunakan media transmisi berupa kabel. Kabel yang biasa kita pergunakan adalah kabel twisted pair dan coaxial.
a. Twisted Pair (shielded dan unshielded)
Kabel twisted pair terdiri dari dua jenis, yaitu shielded / terbungkus ( shielded twisted pair / STP) dan unshielded / tidak terbungkus (unshielded twisted pair / UTP). Karakteristik yang dimiliki kabel ini adalah :
• Sepasang kabel yang di-twist, yang jumlah pasangannya dapat terdiri dari dua, empat atau lebih.
• Kecepatan transfer data yang dapat dilayani sampai 10 Mbps.
• Konektor yang biasa digunakan adalah RJ-11 atau RJ-45.
b. Coaksial
Kabel ini mempunyai karakteristik sebagai berikut :
• Paling populer untuk LAN
• Kecepatan transfer data yang dapat dilayani sampai 10 Mbps.
• Coaxial sering digunakan untuk kabel TV, ARCnet, thick ethernet dan thin ethernet.
• Thick coaxial / 10Base5 / RG-8 sering digunakan untuk backbone untuk instalasi jaringan antar gedung. Kabel ini secara fisik berat dan tidak fleksibel, namun ia mampu menjangkau jarak 500 m bahkan lebih.
• Thin coaxial / 10Base2 / RG-58 / cheapernet sering digunakan untuk jaringan antar workstation. Kabel ini secara fisik lebih mudah ditangani daripada RG-8 karena lebih fleksibel dan ringan.
c. Fiber Optic
Karakteristik kabel ini adalah :
• Mahal
• Kecepatan transfer data yang dapat dilayani sampai 155 Mbps.
• Tidak dapat ditap ditengah
III. Topologi Logic Jaringan
a. Ethernet
• Cara kerja secara ringkas : Untuk menghindari tabrakan antar data di jaringan, node akan melihat apakah jaringan tidak mengirimkan paket data sebelum node itu mengirimkan paket data. Jika node melihat jaringan tidak mengirimkan paket data, maka node akan mengirimkan paket data. Jika ada paket data yang dipancarkan pada saat node juga sedang mengirimkan paket data, maka akan terjadi collision. Bila terjadi collision, maka node dan jaringan akan sama-sama berhenti mengirimkan paket data. Setelah berhenti, node dan jaringan akan menunggu dengan waktu yang random untuk mengirimkan paket data. Paket data yang mengalami collision akan dikirimkan kembali saat ada kesempatan. Cara kerja ini dinamakan metoda CSMA/CD (Carrier Sence Multiple Access / Collison Detection).
• Kecepatannya 10 Mbps
• Implementasi dilakukan dalam berbagai media kabel, yaitu :
1. 10BaseT : menggunakan kabel UTP, 10 Mbps.
2. 10Base5 : menggunakan thick coax, 10 Mbps.
3. 10Base2 : menggunakan thin coax, 10 Mbps.
b. Token Ring
• Cara kerja secara ringkas : Dalam jaringan token ring, sebuah token bebas mengalir dalam jaringan itu. Jika suatu node ingin mengirimkan paket data, maka paket data yang akan dikirimkan ditempelkan pada token, kemudian token itu membawa paket data ke tujuan. Pada waktu token berisi data, node lain tidak dapat menggunakan token itu sampai token itu menyelesaikan tugasnya mengirimkan data. Bila paket data telah disampaikan ke tujuan, node pengguna tadi melepaskan token untuk dipakai oleh node yang lain. Cara kerja ini dinamakan token passing scheme.
Kecepatann
• Prinsip keya 4 Mbps sampai dengan 16 Mbps.
c. ARCnetrjanya menggunakan token passing scheme dan broadcast.
• Kecepatannya mulai dari 2.5 Mbps sampai dengan 20 Mbps.
• Implementasinya menggunakan kabel coaxial RG-62.
• Topologi fisik yang biasa dipakai adalah star.
• Jarang digunakan untuk internetworking UNIX/DOS, karena tidak dapat bekerja dalam satu bus.
IV. FDDI (Fiber Distributed Data Interface)
• Implementasinya menggunakan kabel fiber optik.
• Bekerja berdasarkan dua ring / cincin concentris, dengan kecepatan masing-masing 100 Mbps.
• Salah satu ring dapat berfingsi sebagai back-up bila salah satu ring atau node putus.
• Tidak kompatibel dengan ethernet, namun ethernet dapat dienkapsulasi dalam paket FDDI
V. INSTALASI
a. Instalasi Antar Gedung atau Jaringan backbone :
• Kabel yang digunakan adalah fiber optic atau thick coax
• Komputer dihubungkan ke kabel backbone oleh sebuah transceiver dan sebuah drop cable.
b. Instalasi Dalam Gedung :
• Kabel yang digunakan adalah thin coax atau UTP.
• Jarak maksimum satu segmen kabel thin coax adalah 180 m dan 100 node per segmen.
• Kabel UTP menggunakan topologi star, implementasinya komputer-komputer menghubungkan dirinya masing-masing ke hub atau concentrator.
c. Instalasi Kabel Ethernet
d. Instalasi Kabel Thin Ethernet
• Satu segmen terdiri dari kabel coaxial RG-58 dan sepasang konektor BNC.
• Untuk menghubungkan sebuah node, digunakan konektor T BNC.
• Satu segmen harus diakhiri dengan terminator BNC pada kedua ujungnya.
• Panjang minimum 18 inchi.
Baca Selengkapnya →SISTEM OPRASI TERSEBAR

Senin, 26 April 2010

Budi daya ikan lele sangkuriang

Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang sudah dibudidayakan secara komersial oleh masyarakat Indonesia terutama di Pulau Jawa.

Budidaya lele berkembang pesat dikarenakan : 1) dapat dibudidayakan di lahan dan sumber air yang terbatas dengan padat tebar tinggi, 2) teknologi budidaya relatif mudah dikuasai oleh masyarakat, 3) pemasarannya relatif mudah dan 4) modal usaha yang dibutuhkan relatif rendah.

Pengembangan usaha budidaya ikan ini semakin meningkat setelah masuknya jenis ikan lele dumbo ke Indonesia pada tahun 1985. Keunggulan lele dumbo dibanding lele lokal antara lain tumbuh lebih cepat, jumlah telur lebih banyak dan lebih tahan penyakit. Namun demikian perkembangan budidaya yang pesat tanpa didukung pengelolaan induk yang baik menyebabkan lele dumbo mengalami penurunan kualitas. Hal ini karena adanya perkawinan sekerabat (inbreeding), seleksi induk yang salah atas penggunaan induk yang berkualitas rendah.

Penurunan kualitas ini dapat diamati dari karakter umum pertama matang gonad, derajat penetasan telur, pertumbuhan harian, daya tahan terhadap penyakit dan nilai FCR (Feeding Conversation Rate). Sebagai upaya perbaikan mutu ikan lele dumbo, Balai Pengembangan Benih Air Tawar (BPBAT) Sukabumi telah berhasil melakukan rekayasa genetik untuk manghasilkan lele dumbo strain baru yang diberi nama lele ”Sangkuriang”.

Perekayasaan ini meliputi produksi induk melalui silang-balik (tahun 2000), uji keturunan benih dari induk hasil silang-balik (tahun 2001), dan aplikasi produksi induk silang-balik (tahun 2002-2004). Hasil perekayansaan ini (lele sangkuriang) memiliki karakteristik reproduksi dan pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan lele dumbo yang saat ini beredar di masyarakat.

Budidaya lele sangkuriang (Clarias sp) mulai berkembang sejak tahun 2004, setelah dirilis oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, dengan Nomor Kepmen KP 26/Men/2004. Teknik budidaya lele sangkuriang tidak berbeda dengan lele dumbo, mulai dari pembenihan sampai pembesaran.

II. TEKNIK PEMIJAHAN LELE SANGKURIANG

2.1. Pematangan Gonad

Pematangan gonad lele sangkuriang dilakukan di kolam tanah. Caranya, siapkan kolam ukuran 50 m2, keringkan selama 2-4 hari dan perbaiki seluruh bagian kolam, isi air setinggi 50-70 cm dan alirkan secara kontinyu, masukkan 300 ekor induk ukuran 0,7-1,0 kg, beri pakan tambahan berupa pellet khusus lele dumbo sebanyak 3% setiap hari.

Catatan: induk jantan dan betina dipelihara terpisah.

2.2. Pematangan di bak

Pematangan gonad juga bisa dilakukan di bak. Caranya, siapkan baktembok ukuran panjang 8m, lebar 4m dan tinggi 1m; keringkan selama 2-4 hari, isi air setinggi 80-100 cm dan alirkan secara kontinyu, masukkan 100 ekor induk, beri pakan tambahan (pellet) sebanyak 3 persen/hari.

Catatan: induk jantan dan betina dipelihara terpisah.

2.3.Seleksi

Seleksi induk lele sangkuriang dilakukan dengan melihat tanda-tanda pada tubuh.
Tanda induk betina yang matang gonad :

- perut gendut dan tubuh agak kusam

- gerakan lamban dan punya dua lubang kelamin

- satu lubang telur satu lubang kencing

- alat kelamin kemerahan dan agak membengkak

Tanda induk jantan yang matang gonad :

- gerakan lincah, tubuh memerah dan bercahaya

- punya satu lubang kelamin yang memanjang, kemerahan, agak membengkak dan berbintik putih.

2.4. Pemijahan dan Pemeliharaan Larva

Pemijahan ikan lele sangkuriang dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu : pemijahan alami (natural spawning), pemijahan semi alami (induced spawning) dan pemijahan buatan (induced/artificial breeding). Pemijahan alami dilakukan dengan cara memilih induk jantan dan betina yang benar-benar matang gonad kemudian dipijahkan secara alami di bak/wadah pemijahan dengan pemberian kakaban. Pemijahan semi alami dilakukan dengan cara merangsang induk betina dengan penyuntikan hormon perangsang kemudian dipijahkan secara alami. Pemijahan buatan dilakukan dengan cara merangsang induk betina dengan penyuntikkan hormon perangsang kemudian dipijahkan secara buatan.

1. Pemijahan Alami

- Siapkan bak berukuran panjang 2m, lebr 1m, dan tinggi 0,4 m

- Keringkan selama 2-4 hari

- Isi air setinggi 30 cm dan biarkan mengalir selama pemijahan

- Pasang hapa halus seusai ukuran bak

- Masukkan ijuk secukupnya

- Masukkan 1 ekor induk betina yang sudah matang gonad pada siang atau sore hari

- Masukkan pula 1 ekor induk jantan

- Biarkan memijah

- Esok harinya tangkap kedua induk dan biarkan telur menetas di tempat itu.

Hasil pemijahan alami lele sangkuriang biasanya kurang memuaskan. Jumlah telur yang keluar tidak banyak.

B. Pemijahan Semi Alami

- Perbandingan induk jantan dan betina 1:1 baik jumlah maupun berat

- Penyuntikkan langkahnya sama dengan pemijahan buatan

- Pemijahan langkahnya sama dengan pemijahan alami

C. Pemijahan Buatan

Pemijahan buatan memerlukan keahlian khusus. Dua langkah kerja yang harus dilakukan dalam sistem ini adalah penyuntikkan, pengambilan sperma dan pengeluaran telur.

1. Penyuntikkan dengan ovaprim

Penyuntikkan adalah kegiatan memasukkan hormon perangsang ke tubuh induk betina. Hormon perangsang yang digunakan adalah ovaprim. Caranya, siapkan induk betina yang sudah matang gonad; sedot 0,3 mil ovaprim untuk setiap kilogram induk; suntikkan ke dalam tubuh induk tersebut; masukkan induk yang sudah disuntik ke dalam bak lain dan biarkan selama 10 jam.

2. Penyuntikkan dengan hypofisa

Penyuntikkan bisa juga dengan ekstrak kelenjar hypofisa ikan mas atau lele dumbo. Caranya siapkan induk betina yang sudah matang gonad ; siapkan 1,5 kg ikan mas ukuran 0,5 kg; potong ikan mas tersebut secara vertikal tepat di belakang tutup insang; potong bagian kepala secara horizontal tepat dibawah mata; buang bagian otak; ambil kelenjar hypofisa; masukkan ke dalam gelas penggerus dan hancurkan; masukkan 1 cc aquabides dan aduk hingga rata; sedot larutan hypofisa itu; suntikkan ke dalam tubuh induk betina; masukkan induk yang sudah disuntik ke bak lain dan biarkan selama 10 jam.

3. Pengambilan Sperma

Setengah jam sebelum pengeluaran tleur; sperma harus disiapkan. Caranya:

1. Tangkap induk jantan yang sudah matang kelamin
2. Potong secara vertikal tepat di belakang tutup insang
3. Keluarkan darahnya
4. Gunting kulit perutnya mulai dari anus hingga belakang insang
5. Buang organ lain di dalam perut
6. Ambil kantung sperma
7. Bersihkan kantung sperma dengan tisu hingga kering
8. Hancurkan kantung sperma dangan cara menggunting bagian yang paling banyak
9. Peras spermanya agar keluar dan masukkan ke dalam cangkir yang telah diisi 50 ml (setengah gelas) aquabides
10. Aduk hingga homogen.

2.5. Pengeluaran Telur


Pengeluaran telur dilakukan setelah 10 jam dari peyuntikkan, namun 9 jam sebelumnya diadakan pengecekkan.

Cara pengeluaran telur:

1. Siapkan 3 buah baskom plastik, 1 botol Natrium Chlorida (infus), sebuah bulu ayam, kain lap dan tisu
2. Tangkap induk dengan sekup net
3. Keringkan tubuh induk dengan lap
4. Bungkus induk dengan lap dan biarkan lubang telur terbuka
5. Pegang bagian kepala oleh satu orang dan pegang bagian ekor oleh yang lainnya
6. Pijit bagian perut ke arah lubang telur
7. Tampung telur dalam baskom plastic
8. Campurkan larutan sperma ke dalam telur
9. Aduk hingga rata dengan bulu ayam
10. Tambahkan Natrium Chlorida dan aduk hingga rata
11. Buang cairan itu agar telur-telur bersih dari darah
12. Telus siap ditetaskan.

2.6. Penetasan

Penetasan lele sangkuriang dimasukkan ke dalam bak tembok. Caranya :

1. Siapkan sebuah bak tembok ukuran panjang 2 m, lebar 1 m dan tinggi 0,4 m
2. Keringkan selama 2-4 hari
3. Isi bak tersebut dengan air setinggi 30 cm dan biarkan air mengalir selama penetasan
4. Pasang hapa halus yang ukurannya sama dengan bak
5. Beri pemberat agar hapa tenggelam (misalnya kawat behel yang diberi selang atau apa saja
6. Tebarkan telur hingga merata ke seluruh permukaan hapa
7. Biarkan telur menetas dalam 2-3 hari.

Penetasan telur sebaiknya dilakukan pada air yang mengalir untuk menjamin ketersediaan oksigen terlarut dan penggantian air yang kotor akibat pembusukan telur yang tidak terbuahi. Peningkatan oksigen terlarut dapat pula diupayakan dengan pemberian aerasi.

Telur lele sangkuriang menetas 30-36 jam setelah pembuahan pada suhu 22-25 0C. Larva lele yang baru menetas memiliki cadangan makanan berupa kantung telur (yolksack) yang akan diserap sebagai sumber makanan bagi larva sehingga tidak perlu diberi pakan. Penetasan telur dan penyerapan yolksack akan lebih cepat terjadi pada suhu yang lebih tinggi. Pemeliharaan larva dilakukan dalam hapa penetasan. Pakan dapat mulai diberikan setelah larva berumur 4-5 hari atau ketika larva sudah dapat berenang dan berwarna hitam.


III. MANAJEMEN KESEHATAN DAN LINGKUNGAN


Kegiatan budidaya lele sangkuriang di tingkat pembenih/pembudidaya sering dihadapkan pada permasalahan timbulnya penyakit atau kematian ikan. Pada kegiatan pembenihan, penyakit banyak ditimbulkan oleh adanya serangan organisme pathogen sedangkan pada kegiatan pembesaran, penyakit biasanya terjadi akibat buruknya penanganan kondisi lingkungan.

Kegagalan pada kegiatan pembenihan ikan lele dapat diakibatkan oleh serangan organisme predator (hama) ataupun organisme pathogen (penyakit). Organisme predator yang biasanya menyerang antara lain insekta, ular, atau belut. Serangan lebih banyak terjadi bila pendederan benih dilakukan di kolam tanah dengan menggunakan pupuk kandang. Sedangkan organisme pathogen yang lebih sering menyerang adalah Ichthiopthirius sp, Trichodina sp, Dacttylogyrus sp, dan Aeromonas hydrophyla.

Penanggulangan hama insekta dapat dilakukan dengan pemberian insektisida yang direkomendasikan pada saat pengisian air sebelum benih ditanam. Sedangkan penanggulangan belut dapat dilakukan dengan pembersihan pematang kolam dan pemasangan kolam di sekeliling kolam.

Penanggulangan organisme pathogen dapat dilakukan dengan manajemen lingkungan budidaya yang baik dan pemberian pakan yang teratur dan mencukupi. Bila serangan sudah terjadi,benih harus dipanen untuk diobati. Pengobatan dapat menggunakan obat-obatan yang direkomendasikan.

Manajemen lingkungan dapat dilakukan dengan melakukan persiapan kolam dengan baik. Pada kegiatan budidaya dengan menggunakan kolam dan tanah, persiapan kolam meliputi pengeringan, pembalikan tanah, perapihan pematang, pengapuran, pemupukan, pengairan dan pengkondisian tumbuhnya plankton sebagai sumber pakan. Pada kegiatan budidaya dengan menggunakan bak tembok atau bak plastik, persiapan kolam meliputi pengeringan, disinfeksi (bila diperlukan), pemupukan, pengairan dan pengkondisian tumbuhnya plankton sebagai sumber pakan. Perbaikan kondisi air kolam dapat pula dilakukan dengan penambahan probiotik.
Baca Selengkapnya →Budi daya ikan lele sangkuriang

Sabtu, 10 April 2010

Berkurang 1 Thn Usiaku

Tak terasa, hari ini adalah hari dimana usiaku berkurang lagi satu tahun di dunia ini. Entah, setelah detik ini, menit ini, jam ini, hari ini, minggu ini, bulan ini, atau tahun ini aku masih bisa bernafas atau tidak? waAllahuallam bishawab..

Di hari ini tak ada kue tak ada lilin. Yah, udah kegedean juga sih.. udah 22 tahun, udah menghadapi KP he,,he,, sungguh perjalanan usia yang terasa begitu cepat. Rasanya baru kemarin masih berseragam putih abu..

Tapi walau begitu, saat ini ada sejumput doa yang kupanjatkan. Aku ingin jadi seorang muslim, seorang muslim yang baik. Begitu banyak kisah yang telah kulewati, pasang surutnya hidup,Ujian dan cobaan silih berganti. Tapi Dia-lah yang selalu menjadikan aku dapat berdiri dan mengahadapi semuanya,, Dialah Yang Maha Rahman dan Maha Rahim...

Ya Rabb! Kenalkan aku dengan diriku,, agar aku dapat mengenali-Mu!

Namun, terkadang ada rasa takut ketika waktu ini terus berjalan. Aku takut apa yang aku rasakan kali ini tidak aku rasakan dimasa depan. Hati ini teriris tatkala melihat aktivis-aktivis dakwah terseret ghirahnya karena keadaan. Keadaan keluarganya, pekerjaannya, lingkungannya yang membut mereka berubah seratus delapan puluh derajat dibandingkan pada masa-masa mereka ada dikampus..

Yang dulunya aktif berdakwah, sekarang jadi aktif pacaran. Yang dulunya sangat menjaga kehormatannya, sekarang jadi melonggarkan itu semua karena dipaksa keadaan. Ya mereka satu-persatu berguguran di jalan dakwah ini. Sungguh aku tidak pernah menyalahkan keadaan. Justru mungkin ini adalah merupakan kelalaian yang diperbuat oleh para aktivis yang masih berdiri hingga saat ini. Ya, jangan-jangan kita itu sibuk mendakwahi diri dan orang lain, padahal teman sendiri yang juga masih sama-sama berjuang, butuh perhatian kita.

Aku merasakan hal itu nampak nyata terjadi dihadapanku, ada akhwat yang dulunya sangat Iffah’ kini menjadi pudar. Banyak ikhwah yang tadinya komitmen tidak berpacaran.. kini aktif sekali ta’arufan (dalam tanda kutif)..

Aku juga bukan orang suci yang tak pernah melakukan dosa,, aku juga sempat terpuruk dengan keadaan. Tapi tatkala jiwa ini mau bangkit,, kulihat disekelilingku pohon-pohon yang dahulu kokoh berdiri ini perlahan tumbang, tumbang di dera badai zaman. Kini kumencari pohon-pohon yang masih tegak berdiri, ditengah pencarian yang panjang ini .


Baca Selengkapnya →Berkurang 1 Thn Usiaku

Melamun itu baik ga sie?


uda beberapa hari nie aku sering banget melakukan kecerobohan, uuhh ada keselnya juga kok bisa sie, apa karena akhir-akhir nie aku gak terlalu sibuk ya, bawaannya main mulu… nah sepertinya kecerobohan2 itu terjadi karena kebanyakan M.E.L.A.M.U.N,^_^!!
hmm….
dalam sehari uda dua kali patahka KTM, ATM & HP, itu juga karena M.E.L.A.M.U.N.. alhasil Gak bisa di gunain lg,
Saat asyik jalan-jalan sore menuju candi Prambanan, sambil ngobrol diatas BusWay dengan temen, saat nya untuk berhenti transit… tapi aku masiiii aja naikin Busway ga berenti-berenti, and al hasil kesasar ( salah jalan )…
kernet di depan uda bilang… bagi yg menuju kalasan & prambanan berhenti taransit 1A… tapi tetep aja lolos seakan kata-kata itu ga terdengar......
upss langsung sadar seraya berkata ini kan ringrout menuju magelang” KESASAR DAH GARA GARA MELAMUN” hikkzz.....
perjalanan lanjut deh ke Prambanan…. untung aja nyampe, candi & alam nan indah hati jadi ikutan adem
Tapi kadang asyik juga sie kalo melamun apalagi menjelang tidur…. tapi kalo melamun sampe menimbulkan kecerobohan seperti diatas kayaknya ga baik banget deh, harus segera diberantas.!!
Satu hal yang aku tau, lain kali kalau mau melamun mesti bisa pilih-pilih tempat jangan pas lagi berpergian ato ber kendaraan bisa berabe n membahayakan umat kata Ustad Zainuddin MZ,… selanjutnya kata bang napi… waspadalah!! Waspadalah!!



Baca Selengkapnya →Melamun itu baik ga sie?

Minggu, 04 April 2010

Perokok Ber-IQ Lebih Rendah


KEBIASAAN merokok, menurut temuan studi terbaru, ternyata tidak hanya merusak paru-paru dan menyebabkan penyakit jantung tapi juga menurunkan intelligence quotient (IQ) atau pendeknya kecerdasan.

Studi dengan 20.000 partisipan dewasa muda mengungkap, anak muda yang merokok secara teratur berisiko lebih besar mengalami penurunan tingkat kecerdasan dibandingkan mereka yang tidak merokok. Semakin berat kebiasaan merokok partisipan, semakin rendah tingkat kecerdasannya.

Peneliti dari Sheba Medical Center di the Tel Hashomer Hospital, Israel menemukan, partisipan yang menghabiskan lebih dari satu bungkus rokok sehari memiliki IQ sekitar 90. Rata-rata tingkat kecerdasan berada pada rentang 84 hingga 116 poin atau memiliki IQ 7,5 lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak merokok. Perokok usia 18 hingga 21 memiliki IQ 94. Sedang partisipan tidak merokok dengan usia sama rata-rata memiliki IQ 101.

Menurut pemimpin studi Dr. Mark Weiser, masih belum jelas apakah merokok menyebabkan penurunan IQ atau apakah orang-orang yang kurang cerdas cenderung lebih senang merokok.

"Jelas bahwa orang-orang dengan IQ rendah memilih untuk merokok. Ini bukan hanya masalah status sosial ekonomi seperti kemiskinan atau kurangnya pendidikan," terang Weiser, seperti dikutip situs dailymail.co.uk, Senin (29/3).

Temuan ini, lanjut Weiser, mengkonfirmasi temuan sebelumnya yang menyatakan bahwa orang-orang dengan IQ lebih rendah cenderung membuat keputusan yang lebih buruk terkait kesehatan mereka. Mereka berisiko lebih besar menggunakan obat-obatan, mengonsumsi makanan tidak sehat dan kurang olahraga.

Studi ini, terang dia, juga bisa digunakan untuk mencegah kebiasaan merokok pada orang muda dengan menitikberatkan pada remaja dengan IQ yang lebih rendah.

Peneliti menemukan, 28 persen remaja merokok satu batang rokok atau lebih sehari, tiga persen mengaku pernah merokok di masa lalu, sedang 68 persen menyatakan tidak pernah merokok.
Baca Selengkapnya →Perokok Ber-IQ Lebih Rendah

Sendok Makan Bikin Dosis Obat Meleset


PENGGUNAAN sendok makan dinyatakan berpotensi menimbulkan bahaya akibat salah dosis. Untuk itu para peneliti menganjurkan Anda menghindari sendok makan saat mengonsumsi obat-obat cair.

"Banyak orang yang mengabaikan sendok takar yang disertakan dan menggunakan sendok makan saat mengonsumsi obat-obat cair," terang co-author studi Koert van Ittersum dari Georgia Institute of Technology di Atlanta.

Studi sebelumnya, terang van Ittersum, telah menunjukkan bahwa ukuran mug atau gelas mempengaruhi jumlah cairan yang Anda tuangkan. Hal ini sama dengan ukuran piring yang mempengaruhi jumlah makanan yang Anda konsumsi.

"Peralatan mempengaruhi dosis, karena pikiran memainkan trik terhadap kita. Begitu juga dengan masalah ukuran sendok," terang van Ittersum, seperti dikutip situs healthday.

Alat ukur

Dalam studi yang dipublikasikan di Annals of Internal Medicine ini, para peneliti melakukan riset tentang kebiasaan penggunaan dosis dari 195 mahasiswa yang mengunjungi klinik kesehatan universitas saat studi dimulai.

Pada awalnya, masing-masing mahasiswa diminta menuangkan 5 mililiter obat flu cair dengan menggunakan sendok teh ukuran normal. Dengan begitu, mereka bisa membayangkan secara jelas jumlah seharusnya.

Setelah itu, masing-masing partisipan secara acak diminta menuangkan 2 kali lagi: satu ke sendok makan ukuran sedang dan kedua ke dalam sendok makan yang lebih besar.

Peneliti menemukan bahwa dosis yang dituangkan bervariasi bergantung pada ukuran sendok. Saat menggunakan sendok makan ukuran sedang, mahasiswa kekurangan dosis hingga 8 persen. Dan saat menggunakan sendok makan yang lebih besar, mereka kelebihan dosis hingga hampir 12 persen.

Karena itu, peneliti mendorong agar pasien dan perawat menggunakan alat pengukur dosis yang lebih bisa dipercaya, seperti gelas ukur dan pipet tetes, sendok takar atau suntik dosis saat menggunakan obat cair.

Baca Selengkapnya →Sendok Makan Bikin Dosis Obat Meleset
@Copyright by: Memories In My Life Yudi Gp