Selasa, 09 Maret 2010

Komponen dan Fungsi Sistem Client Server

Client Server
Diawal perkembangannya perangkat komputer adalah barang yang mahal dan mewah. Pengembangan dan pengoperasiannya rumit dan terpusat. Namun seiring dengan berjalannya waktu yang tadinya proses tersentralisasi dikembangakan menjadi proses terdistribusi sampai pada end user . Hal ini sangat dipengaruhi oleh adanya perkembangan teknologi LAN ( Local Area Network ) di pertengahan tahun 1980 an.

Dengan LAN sebuah PC dapat melakukan komunikasi satu dengan lainnya dan dapat saling berbagi resource baik perangkat keras ataupun database . LAN mampu memberikan interkonektivitas yang tidak pernah ada sebelumnya. Untuk dapat melakukan hal tersebut dibutuhkan sebuah komputer pemproses yang memfasilitasi dan melayani proses sharing semua resource yang ada. Perangkat ini disebut dengan Server .

Untuk melakukan Sharing File biasanya dibutuhkan sebuah File Server begitu juga untuk sharing Printer dibutuhkan sebuah Printer Server. Namun ternyata hal seperti ini belumlah cukup. Jumlah PC yang bertambah dengan sangat cepat seiring dengan berkembangnya sebuah organisasi. Jumlah end user dan client juga bertambah banyak. Kebutuhan akan perangkat menjadi bertambah pula, tidak hanya membutuhkan sebuah printer server, juga dibutuhkan server-server lainnya seperti server pengolahan gambar, server pengolahan suara, dan lainnya. Server-server ini dengan database dan applikasinya harus dapat diakses oleh beberapa PC, ataupun diakses oleh sebuah komputer mainframe melalui sebuah LAN. Sistem seperti ini disebut Sistem Client Server seperti digambarkan pada Gambar dibawah ini.



Komponen dan Fungsi Sistem Client Server

Gambaran umum konfigurasi Client Server diperlihatkan pada gambar 2. Dengan pendekatan Client Server setiap PC dapat melakukan secara independen sebuah pemrosesan lokal dan mensharing perangkat enterprise melalui LAN. Untuk kasus yang lebih luas kemampuan akses dapat dilakukan melalui MAN ( Metropolita Area Network ) atau WAN ( Wide Area Network ). Sebuah database dan program applikasi enterprise misalnya diletakan pada sebuah server dimana setiap end user dapat melakukan akses melalui Client Processo r, LAN dan Server.


User

User disini adalah end user yang mengakses client untuk mendapatkan sebuah layanan. End user bisa saja seorang manager perusahaan, professional, karyawan di sebuah perusahaan, atau pelanggan. Ada timbul sedikit kerancuan. Pelanggan dalam sebuah bisnis atau perdagangan disebut dengan client , tapi client ini adalah manusia, jangan dibingungkan dengan istilah client pada pemrosesan komputer. Dapat kita katakan sebuah user atau end user adalah ketika melakukan proses akhir menggunakan sistem client server.


Client

Client dapat berupa sebuah pemproses yang powerful atau dapat juga berupa terminal tua dengan kemampuan proses yang terbatas. Secara mendasar client adalah sebuah PC dengan sistem operasinya sendiri. Sebagian besar pemrosesan banyak dilakukan di sebuah server dimana bagian-bagian dalam lingkup pekerjaannya ditentukan oleh program komputer, inilah yang menyebabkan sistem client server berbeda dengan sistem transaksi tradisional. Sistem client server memungkinkan sebuah teknologi dan applikasinya digunakan bersamaan.

Applikasi disini termasuk didalamnya adalah pemroses pesan seperti e-mail, pemproses file lokal seperti DBMS untuk browsing dan penghitungan, atau sharing resource seperti sistem image processing, sistem optical character, sistem advance grafic processing, plotter warna, atau sebuah printer. Perangkat-perangkat ini bisa saja berasal dari berbagai vendor yang ada.

Untuk memfasilitasi query pemprosesan dari client, sebagian besar sistem client server menggunkaan Structured Query Language (SQL) yang merupakan struktur bahasa tingkat tinggi. SQL dengan database relationalnya adalah standar de facto untuk hampir sebagian besar sistem client server. Salah satu komponen terpenting sistem client server adalah User Interface (UI), yang digunakan user untuk berkomunikasi. Bagi user yang seorang programmer, UI tidak mesti user friendly, tapi untuk end user yang bukan programmer sangat dibutuhkan UI yang user friendly. Dibutuhkan Graphical User Interface (GUI) untuk end user karena GUI menampilkan grafis untuk melakukan akses dengan icon-icon tanpa perlu memasukan perintah pemrograman. Kedepannya GUI tidak hanya digunakan untuk menggantikan akses perintah pemprograman tapi juga digunakan untuk grafik, voice, video, animasi, untuk selanjutnya menjadi sebuah teminal multimedia.


Network dan Transmisi

Server dan client dapat terkoneksi dengan sebuah media transmisi. Media transmisi ini dapat berupa kabel, wireless, atau fiber. Dengan media ini memungkinkan sebuah perusahaan untuk melakukan enterprice network lebih besar dalam sebuah workgroup atau departemen. Untuk itu dibutuhkan interoperability sebagai contoh operasi dan pertukaran informasi yang heterogen melalui berbagai perangkat software dalam jaringan. Esensinya adalah keterbukaan dalam melakukan pertukaran baik komponen dan software yang berasal dari vendor yang berbeda-beda. Dengan interoperability baik vendor dan customer akan mendapatkan keuntungan.

Interoperability memberikan dampak pada arsitektur jaringan. Awal sebuah arsitektur jaringan adalah SNA namun arsitektur ini bersifar proprietary dan tidak terbuka dengan vendor lainnya. Kemudian sebagian besar orang beralih ke OSI yang di standarkan oleh ISO ( International Standards Organization ). OSI banyak di gunakan di Eropa namun kurang berkembang di Amerika Serikat. Di Amerika Serikat muncul TCP/IP yang kemudian di dukung oleh Unix User Group.


Servers

Konektivitas adalah hal yang terpenting namun bukan satu-satunya faktor untuk mendapatkan efisiensi dan efektivitas sharing resource yang dimiliki. Dibutuhkan sebuah perangkat yang memiliki kemampuan mengontrol software, menjalankan program applikasi, dan mengakses database dengan mudah dan cepat. Untuk itulah diperlukan sebuah Server. Sebuah Server harus mendukung spesifikasi yang mendukung resource sharing seperti Network Server Operating System, Multiple User Interface, GUI ( Graphic User Interface ), dialog oriented cleint – server languange seperti SQL dan database arsitektur. Saat ini resuorce bisa tersebar secara spasial tidak hanya berada dalam batasan sebuah negara namun sudah antar negara yang membutuhkan interkoneksi yang tinggi.

Beberapa software dapat diperoleh dari vendor atau software house. Software tersebut bisa bersifat mainframe centric (sentral) atau PC server centric. Namun selain semua hal yang tersedia pada paket software tersebut tetap dibutuhkan in house sofware development. Juga perlu untuk mengintegrasikan sistem client server dengan sistem informasi yang telah ada dan menggunakan sistem tersebut tidak hanya sebagai end user tapi juga bekerja diantara group end user.

Server melakukan pemprosesan mirip dengan pemrosesan yang ada disisi client. Namun ada sedikit perbedaan, biasanya sebuah server tidak mempunyai User Interface karena didesain untuk networking, memproses database dan memproses applikasi. Pembeda antara pemrosesan client dan server ada pada tanggungjawab dan fungsi dari pemrosesan yang dilakukan. Sebagai contoh sebuah server dapat bertindak sebagai repository dan penyimpanan informasi dalam kasus pada file server. Tipe dari Server tergantung pada kebutuhan dan tujuan sistem. Dalam beberapa kasus sebuah server harus mampu melakukan multitaskting (membentuk multi fungsi secara simultan), menggunakan multiple operating system, lebih portable, memiliki skalabilitas, dan memiliki waktu respon yang cepat untuk melakukan teleprosesing . Dengan kapabilitas seperti itu menjadikan server memiliki harga yang relatif mahal. Penyebab mahalnya harga server adalah :

1. Network Management
2. Gateway function termasuk akses keluar dan e-mail publik
3. Penyimpanan
4. File Sharing
5. Batch processing
6. Bulletin Board access
7. Facsimile transmission


Pemrosesan Database

Beberapa prinsip pemrosesan data pada server termasuk didalamnya adalah integritas, sekuriti, dan recovery data. Enterprise data yang dibutuhkan oleh sebuah perusahaan membutuhkan sebuah integrasi, pengaksesan data yang di kendalikan dan kelola dengan securiti yang baik, dan recovery data dapat dilakukan jika terjadi kegagalan sistem.

Beberapa data management dilakukan secara otomatis. Biasanya dilakukan oleh DBMS yang berada di Server yang mengontrol akses diantara pemprosesan multiple sistem dan mengintegrasikan akses data melalui network management.


Pemrosesan Applikasi

Data digunakan oleh program applikasi yang mana sebagian besarnya berada di server. Ada beberapa applikasi client server yang disediakan oleh vendor. Tools applikasi ini menjadikan pengembangan sistem client-server menjadi lebih kompetitif. Pengembangan applikasi client-server dapat dilakukan dengan beberapa cara yakni :

* Fungsi pemprosesan didistribusikan diantara client dan server. Porsi dari client dijalankan oleh end user dengan menggunakan bahasa pemrograman database seperti SQL yang memberikan semacam request data dan kemudian mengekstrak data tersebut dari lokasinya dimana semua proses tersebut dikontrol oleh sistem operasi.

* UI dan GUI menjadi lebih sering digunakan karena tingkat kemudahan penggunaan menjadi lebih penting.

* Digunakannya Advance networking seperti LAN

* Code generator juga digunakan, Metodelogi Objeck Oriented akan menambah tingkat penggunan.

* Tools pengembangan seperti SQL Server, FLOWMARK, Progress, ObjectView, Oracle menjadi sangat diperlukan


Ketika sebuah applikasi diproses dan permintaan akan data dilakukan oleh client, maka hasilnya dikirimkan melalui LAN. Hasil dari applikasi tersebut dapat saja dilakukan perubahan bentuk untuk mendapatkan tampilan yang lebih baik. Semuanya ini dilakukan di sisi client oleh end user melalui UI (User Interface
Baca Selengkapnya →Komponen dan Fungsi Sistem Client Server

Keuntungan dan Hambatan pada Sistem Client Server

Keuntungan Sistem Client Server
• Mengurangi tanggung jawab dan biaya overhead
• Kontrol biaya operasional dan pengembangan yang lebih muda
• Waktu respon yang lebih baik dalam pemrosesan.
• Akses data yang lebih besar bagi perusahaan. Sistem Client server mengamankan transaksi data dan menyimpannya pada server untuk kemudian dapat di sharing, dimanipulasi, dianalisa secara lokal.
• Memungkinkan pendistribusian proses dari tersentralisasi menjadi desktop computing
• Menawarkan kooperatif prosesing antara individu dan group antar departemen, geografis dan zona waktu.
• Rewriting software pada sistem client server memberikan keuntungan untuk mendapatkan sistem yang terintegrasi dan memberikan efisiensi.
• Menawarkan friendlu interface pada end user khususnya pada knowledge worker dan customer.
• Keterlibatan yang lebih untuk end user pada implementasi IT.
• Arsitektur terbuka dan sistem terbuka memberikan fleksibilitas dalam memilih konfigurasi hardware yang berbeda, network, dan DBMS dari berbagai vendor.

Hambatan Implementasi Sistem Client Server

Organisasi
• Skill personel yang kurang memadai untuk implementasi sistem client server.
• Anti perubahan terhadap teknologi baru.
• Biaya konversi
• Membutuhkan koordinasi dan kontrol yang lebih pada end user.
Teknologi
• Membutuhkan infrastruktur LAN dan WAN
• Skill dan peralatan yang belum memadai
• Belum adanya pemahaman dan pengalaman dalam merencanakan sistem client server
• Tidak tersedianya produk dan tools pengembangan sistem client server
• Sedikitnya applikasi client server
• Sedikitnya standar nasional dan internasional untuk sistem client server
Baca Selengkapnya →Keuntungan dan Hambatan pada Sistem Client Server

Artikel Teori Himpunan

Gabungan (Union)
Diberikan himpunan A dan B. Gabungan himpunan A dan B ditulis dengan AB adalah
suatu himpunan yang anggotanya berada di A atau berada di B.
Jadi AB = { x | x  A atau x  B }
Contoh:
A = {a,b,c,1,2} dan B = {c,d,e,f}. Maka AB = {a,b,c,d,e,f,1,2}

Irisan (Intersection)
Diberikan himpunan A dan B. Irisan himpunan A dan B ditulis dengan AB adalah suatu
himpunan yang anggotanya berada di A dan juga berada di B.
Jadi AB = { x | x  A dan x  B }
Contoh:
A = {a,b,c,1,2} dan B = {c,d,e,f}. Maka AB = {c}
P = {a,b,c,1,2} dan Q = {d,e,f}. Maka AB = 

ELEMENT
Himpunan element adalah bentuk fundamental dan dasar dari aljabar, yang diajarkan kepada murid yang dianggap sedikit atau tidak memiliki pengetahuan tentang matematika yang lebih jauh daripada aritmetika (berhitung). Bila dalam aritmetika hanya bilangan dan operasi aritmetika (seperti +, -, ×, ÷) yang ditemukan, dalam aljabar kita juga menggunakan simbol (seperti x dan y, atau a dan b) untuk mewakili bilangan. Simbol seperti ini disebut sebagai variabel atau peubah. Penggunaan simbol seperti ini berguna karena:
• Memungkinkan perampatan (generalisasi) persamaan dan pertidaksamaan aritmetika untuk dinyatakan sebagai hukum (seperti a + b = b + a untuk semua a dan b), dan karena itu merupakan langkah pertama untuk studi sistematis terhadap sifat-sifat sistem bilangan riil.
• Memungkinkan merujuk kepada bilangan yang tidak diketahui. Dalam konteks suatu masalah, variabel mungkin mewakili suatu nilai yang belum diketahui, namun dapat ditemukan lewat perumusan dan manipulasi persamaan matematika
• Memungkinkan penjelajahan hubungan matematika antara besaran-besaran (misalnya, "bila kamu menjual x karcis, keuntunganmu adalah 3x − 1000 rupiah").
Ketiganya adalah untaian utama dari aljabar elementer, yang mesti dibedakan dari aljabar abstrak, yang merupakan wilayah studi lebih lanjut.
Dalam aljabar elementer, sebuah "pernyataan matematika" boleh terdiri dari bilangan, variabel, dan operasi aritmetika. Ini biasanya ditulis dengan 'pangkat yang lebih tinggi' diletakkan di kiri; contohnya:

Dalam aljabar yang lebih lanjut, suatu pernyataan juga mungkin memiliki fungsi elementer.

Sebuah "persamaan" adalah klaim bahwa dua pernyataan adalah sama. Sebagian persamaan berlaku untuk semua nilai variabel (seperti a + b = b + a). Persamaan seperti ini dinamakan "identitas". Persamaan "bersyarat" berlaku hanya untuk sebagian nilai variabel yang mungkin: x2 − 1 = 4. Nilai-nilai variabel yang membuat persamaan tersebut berlaku disebut pemecahan atau "solusi" persamaan.

Komplemen
Diberikan suatu himpunan A. Komplemen dari A ditulis dengan “ Ac “ adalah himpunan
yang anggotanya berada dalam hiompunan semesta tetapi bukan berada di A.
Jadi Ac = { x | x S, x A }
Contoh:
Diberikan semesta himpunan bilangan asli. Jika A = {0,2,4,6,…} maka Ac = {1,3,5,…}
Baca Selengkapnya →Artikel Teori Himpunan

jenis chip

1. Chip Optik Intel


Para peniliti di Intel telah memperluas ruang lingkup silicon photonic dengan mengembangkan avalanche photo detector (APD). Silikon murah ini menjanjikan perubahan tentang seberapa cepat inti pada prosesor dapat berkomunikasi dengan sistim komputasi. Ini menggunakan silikon standar untuk menyalurkan dan menerima data optik antar komputer dan peralatan elektronik lainnya. Ini juga berguna untuk menekan biaya dan meningkatkan performa, disamping menyediakan peralatan optik secara komersial.
Bertujuan untuk tetap bertahan di peringkat teratas dalam kecepatan transfer game, tim Intel menyarankan penggunaan teknologi optik sebagai satu-satunya cara untuk meningkatkan kecepatan komunikasi antar inti prosesor secara dramatis dalam waktu dekat ini. Sejak berpindah ke teknologi optik yang memerlukan komponen-komponen baru, Intel mengembangkan sebuah silicon – yang didukung oleh APD; sebuah sensor cahaya terbaik yang memiliki sensitivitas dalam mendeteksi cahaya dan memperkuat sinyal-sinyal yang lemah ketika cahaya diarahkan langsung ke silicon. “APD dari Intel mengubah sinar cahaya menjadi sinyal elektrik,” kata Yimin Kang, seorang peneliti senior di Intel, yang juga menambahkan bahwa manufaktur yang harus dibayarkan untuk 1 alat dengan jenis seperti ini lebih dari $100.

Kang juga menegaskan bahwa motivasi Intel adalah untuk membuat alat dengan biaya yang rendah dan tahan lama. Dan ini dicapai dengan penggunaan silikon ini, yang merupakan komoditi yang murah namun menghasilkan produk yang berkualitas.
APD yang baru dengan menggunakan silikon dan CMOS processing berguna untuk memenuhi sebuah “gain-bandwith product” dari 340 GHz, yang merupakan hasil terbaik yang pernah diukur mengenai metric performa APD. Pencapaian ini membuktikan bahwa adalah hal yang mungkin bagi sebuah alat silicon photonic untuk menjalankan data hingga kisaran 40Gbps atau lebih dan memiliki biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan material optik lain yang lebih mahal seperti indium phospide.Direktur Lab Teknologi Photonic Intel, Dr. Mario Paniccia, baru-baru ini mengatakan: “Penelitian ini menghasilkan contoh lain dari silikon yang dapat digunakan untuk menciptakan peralatan optik dengan performa yang sangat tinggi.” Ia juga menegaskan bahwa selain untuk komunikasi optikal, silikon berteknologi APD ini juga dapat diaplikasikan ke bidang lain seperti aplikasi penginderaan, pencitraan, quantum cryptography, dan peralatan medis.

2. Chip Memristor Fleksibel


Para insinyur di National Institute of Standards and Technology (NIST) telah mengembangkan chip memori elektronik yang dapatdibengkokkan dan dipelintir tanpa adanya keretakan. Chip ini difabrikasi dengan material-material yang sudah ada sebelumnya dengan harga yang murah. Sebuah memristor, singkatan dari “memori resistor” memiliki karakteristik yang mengagumkan karena ia dapat ‘mengingat’ jumlah energi yang mengalir melaluinya.
Chip yang fleksibel dan tidak rusak saat terjatuh sangat mahal harganya dalam industri elektronik. Bagaimanapun, terpisah dari pasar konsumen, chip baru ini juga dapat diadaptasikan untuk peralatan-peralatan medis. Sebagai contoh, seorang pasien memerlukan pengawasan rutin, chip ini dapat diselipkan di bawah kulitnya, yang berfungsi sebagai sebuah sensor dan akan secara konstan memonitor tekanan darah dan kadar gula dalam darah.
Para peneliti di NIST berusaha keras untuk megembangkan sebuah memori yang tidak hanya praktis, namun dengan biaya yang efisien pula. Proses pengembangan fleksibel memori ini dimulai dengan lembaran polymer yang sama seperti kertas transparansi yang digunakan untuk proyektor. Sebuah lapisan tipis dari titanium dioksida ditempatkan di permukaan polymer dan metode konvensional dalam pemasangan titanium dioksida memerlukan penggunaan peralatan yang mahal, para insinyur NIST menggunakan teknik yang lebih murah yang disebut “sol gel process”Titanium dioksida dipusingkan dalam bentuk cairan dan kemudian disusun. Kemudian tim menambahkan kontak listrik untuk memproduksi switch fleksibel memori yang dapat berfungsi dengan tegangan tidak kurang dari 10 volt. Switch ini menjaga memori saat energi dimatikan, dan masih dapat berfungsi 4000 kali setelah dialiri listrik.Memristor pertama kali diketahui pada tahun 1971, ketika Professor Leon Chua mempublikasikan tulisan kontroversial yang menyatakan bahwa sebuah komponen yang bernama ‘memristor’ termasuk ke dalam 4 elemen sirkuit penting bersama dengan resistor, kapasitor, dan induktor. Chua mengklaim bahwa memristor memiliki bagian yang tidak dapat diproduksi ulang melalui kombinasi dari ketiga elemen lainnya. Sebuah memristor dapat mewakili sebagai sebuah resistor yang diubah daya tahannya berdasarkan tingkatan tertentu yang mengalir melaluinya. Ketika power dimatikan, memristor masih memiliki daya tahan.”Kami ingin untuk membuat sebuah komponen memori yang fleksibel yang akan meningkatkan perkembangan dan metrology dari fleksibel elektronik yang cukup ekonomis untuk penggunaan yang lebih luas,” kata peneliti NIST Nadine Gergel-Hackett. “Karena komponen aktif dari peralatan kami dapat difabrikasi dari cairan, hal ini sangat potensial bahwa di masa depan kita dapat mencetak keseluruhan memori dengan lebih sederhana dan murah seperti kita mencetak sebuah slide pada bagian atas kertas transparansi.”

3. Menginspirasikan Chip Radio


Dr. Rahul Sarpeshkar, Profesor bidang kelistrikan dan ilmu computer di MIT, dan mahasiswanya yang telah lulus Soumyajit Mandal menguji kinerja bagian dalam telinga dan mengadopsikan penemuan mereka untuk penggunaan analyzer frekuensi radio. Penemuan mereka diberi nama cochlea. Cochlea menggunakan cairan mekanik, piezoelectronic, dan sinyal neural dalam proses mengubah gelombang suara menjadi gelombang listrik yang dapat diterjemahkan oleh otak. RF cochlea menggunakan inductor, kapasitor, dan transistor untuk menampilkan penafsiran serupa yang dapat diterjemahkan oleh komputer. Dalam prosesnya, para ilmuwan mengatakan bahwa mereka tidak hanya memperbaiki RF chip sebelumnya, namun juga mengumpulkan pengetahuan-pengetahuan tentang bagaimana proses mendengar yang sebenarnya terjadi.RF cochlea dapat mendeteksi dan menterjemahkan sinyal-sinyal dari peralatan-peralatan nirkabel komersial termasuk sinyal telepon selular, sinyal internet nirkabel, gelombang radio, dan sinyal televisi. Saat alat ini disatukan ke dalam chip silicon berukuran 1.5 x 3 mm, dengan antena yang ukurannya lebih besar dari itu dan tidak dirancang untuk alat elektronik yang kecil.
Chip RF cochlea hanya merupakan satu rancangan yang dikembangkan oleh Sarpeshkar dan tim penelitinya. Timnya memfokuskan diri pada teknologi biomimetic sebagai tambahan untuk model detail dalam sistim biologi dan elektronik biomedical. RF cochlea mengkombinasikan segala bidang ini, mengganti sebuah model detail dari telinga terdalam manusia ke sebuah chip radio biomemetic yang suatu hari nanti dapat digunakan sebagai alat biomedical untuk meningkatkan kemampuan pendengaran bagi perbaikan sistim pendengaran. Sarpeshkar merupakan penggagas utama dari penelitian ini, yang sangat percaya bahwa perpaduan antara biologi dan elektronik atau fisika dan elektronik akan memberikan jalan baru dalam menyelidiki permasalahan-permasalahan lalu sehingga adanya jalan buntu tidak perlu terjadi bagi para ahlinya di bidang masing-masing tetapi menjadi akan lebih jelas lagi saat hal tersebut digabungkan.

4. Embedded vs Perangkat Memori Eksternal

Perangkat embedded menjadi sangat populer akhir-akhir ini. Dengan teknologi embedded memungkinkan semua perangkat blok fungsional telah tertanam didalam chip, termasuk program dan datanya, tetapi tidak tersedia data eksternal/bus alamat. Sebagai contoh, ATMEL 89C2051 merupakan salah satu pengendali embedded yang telah memiliki pewaktu/pencacah, RAM, EEPROM, I/O dan sebuahcomparator dalam chip itu sendiri. Chip mikrokontroler ini hanya memiliki 20 pin sedangkan kode-kode hanya tereksekusi dari memori program internal, Chip mikrokontroler model ini cenderung lebih baik jika dibandingkan dengan board pengendali yang menggunakan banyak gerbang-gerbang logika dan IC digital lainnya.
Tetapi tidak semua perangkat mikrokontroler memiliki fitur seperti demikian, contohnya 8031 dari keluarga MCS-51 masih memerlukan atarmuka memori program eksternal. Dalam kasus 8051/8751 pengeksekusian program dilakukan oleh memori program internal sedangkan sisanya tereksekusi dari memori eksternal, sehingga fitur memori eksternal ini sangat berguna saat kebutuhan memori program melebihi kapasitas memori internal chip itu sendiri, tetapi pengeksekusian program tidak harus menggunakan memori internal, program juga dapat dieksekusi seluruhnya dari memori eksternal. Pada perangkat memori eksternal terdapat bus alamat/data eksternal. Dengan demikian jumlah pin dan penggunaan ruang PCB (Printed Circuit Board) juga semakin bertambah untuk keperluan memori tersebut.
8-Bit dan 16-Bit Mikrokontroler

Mikroprosesor dan mikrokontroler memiliki beberapa variasi panjang kapasitas word prosesor. Sebagai contoh mikroprosesor atau mikrokontroler 8-bit, dalam hal ini perangkat tersebut memiliki lebar 8-bit register dan kebanyakan intruksinya menggunakan operand dengan lebar 8-bit pula. Tetapi hampir tidak ada ketergantungan langsung antara definisi ini dengan lebar data atau bus alamatnya. Sebagai contoh, 8088 memiliki 8-bit bus data eksternal tetapi merupakan prosesor 16-bit. 8085 merupakan mikroprosesor 8-bit. MCS-51 merupakan keluarga mikrokontroler 8-bit. MCS-96 merupakan keluarga mikrokontroler 16-bit.
Dari sudut pandang aplikasi, ada beberapa hal yang sangat penting untuk diperhatikan dalam penggunaan mikrokontroler 8-bit atau 16-bit dalam desain khusus. Penggunaan mikrokontroler 8-bit lebih mendominasi dibanding mikrokontroler 16-bit. Alasannya karena banyak desainer elektronik lebih akrab dengan mikrokontroler 8-bit, selain itu operasi 16-bit dapat diimplementasikan pada kendali 8-bit dengan cara menuliskan program yang telah disesuaikan tentunya.
CISC dan RISC Prosesor

CISC (Complex Instruction Set Computers) dan RISC (Reduced Instruction Set Computers) merupakan terminologi yang biasa digunakan ketika membicarakan soal mikroprosesor atau mikrokontroler.Prosesor CISC memiliki kapasitas instruksi yang cukup besar yang memberikan fleksibilitas untuk menulis sebuah program menjadi lebih pendek dan lebih efektif. Tujuan arsitektur CISC adalah membuat penulisan bahasa kode program sesedikit mungkin. Hal ini sangat mungkin karena pembangunan perangkat prosesor CISC dapat memahami dan mengeksekusi operasi yang banyak. Sebagai contoh pada MCS-51, instruksi pengkalian (MUL) merupakan instruksi yang kompleks yang mana hanya operand yang akan ditentukan dalam instruksi, dan operasi pengkalian diselesaikan oleh hardware. Dalam tipe instruksi yang demikian, pembentukan inkstruksi kompleks ke dalam hardware yang dilakukan secara langsung, membantu dalam dua cara yang berbeda. Tidak hanya pengimplementasian hardware menjadi lebih cepat, tetapi juga menghemat ruang memori program mengingat kode instruksi sangatlah pendek jika dibandingkan dengan yang diperlukan untuk operasi pengalian dengan instruksi ADD. Hal tersebut mengharuskan programer bekerja dalam level yang lebih tinggi.
Programer sudah tentu akan memilih instruksi yang lebih sedikit, sederhana dan cepat dibandingkan dengan intruksi CISC yang kompleks dan lambat. Satu keunggulan dari RISC karena instruksinya lebih sederhana, membutuhkan implementasi hardware yang sederhana pula sehingga membuat chip RICS lebih sederhana untuk didesain dan lebih murah dalam pengimplementasiannya. Dan selain itu lebih mudah untuk ditulis dikarenakan instruksinya yang lebih kecil. Yang tidak kalah penting agar sebuah chip dapat mengeksekusi instruksi dan berjalan dengan cepat diperoleh dengan mengimplementasikan desain software yang optimal.

5. Penanaman Mikrochip Bagi Pasien Pengidap AIDS


Penderita AIDS di Indonesia dan dunia terus meningkat akibat dari jarum suntik yang digunakan para pecandu narkoba serta kegiatan prostitusi yang semakin marak. Berbagai upaya terus dilakukan untuk mencegah dan memantau penyebaran virus HIV ini lebih jauh lagi. Karenanya, timbullah suatu pemikiran ekstrim untuk melakukan penanaman microchip ke dalam tubuh pasien. Dengan penanaman chip komputer ini – yang ditanam di bawah kulit pasien, diharapkan dapat memantau penyakit mereka.
Pemikiran ini menimbulkan pertentangan bagi banyak orang, salah satunya Alex Hasegem, wakil gubernur Papua – sebagai salah satu provinsi di Indonesia dengan pengidap AIDS yang paling tinggi, karena menurutnya upaya ini adalah pelanggaran hak asasi manusia. Para aktivis dan pekerja kesehatan juga menyebut bahwa upaya ini merupakan rencana yang menjijikan, karena menurut mereka cara yang terbaik untuk mencegah penyebaran yang lebih luas lagi adalah dengan dilakukannya pendidikan seksual serta penyuluhan penggunaan alat kontrasepsi.
Baca Selengkapnya →jenis chip

Sejarah Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia yang sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Dasar RI 1945, Pasal 36. Ia juga merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia sebagaimana disiratkan dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Meski demikian, ia hanya sebagian kecil dari penduduk Indonesia yang benar-benar menggunakannya sebagai bahasa ibu karena dalam percakapan sehari-hari yang tidak resmi masyarakat Indonesia lebih suka menggunakan bahasa daerahnya masing-masing sebagai bahasa ibu seperti bahasa Melayu pasar, bahasa Jawa, bahasa Sunda, dll. Untuk sebagian besar lainnya bahasa Indonesia adalah bahasa kedua dan untuk taraf resmi bahasa Indonesia adalah bahasa pertama. Bahasa Indonesia ialah sebuah dialek bahasa Melayu yang menjadi bahasa resmi Republik Indonesia.
Bahasa Indonesia diresmikan pada kemerdekaan Indonesia, pada tahun 1945. Bahasa Indonesia merupakan bahasa dinamis yang hingga sekarang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan, maupun penyerapan dari bahasa daerah dan asing. Bahasa Indonesia adalah dialek baku dari bahasa Melayu yang pokoknya dari bahasa Melayu Riau sebagaimana diungkapkan oleh Ki Hajar Dewantara dalam Kongres Bahasa Indonesia I tahun 1939 di Solo, Jawa Tengah, "jang dinamakan 'Bahasa Indonesia' jaitoe bahasa Melajoe jang soenggoehpoen pokoknja berasal dari 'Melajoe Riaoe', akan tetapi jang soedah ditambah, dioebah ataoe dikoerangi menoeroet keperloean zaman dan alam baharoe, hingga bahasa itoe laloe moedah dipakai oleh rakjat di seloeroeh Indonesia; pembaharoean bahasa Melajoe hingga menjadi bahasa Indonesia itoe haroes dilakoekan oleh kaoem ahli jang beralam baharoe, ialah alam kebangsaan Indonesia". atau sebagaimana diungkapkan dalam Kongres Bahasa Indonesia II 1954 di Medan, Sumatra Utara, "...bahwa asal bahasa Indonesia ialah bahasa Melaju. Dasar bahasa Indonesia ialah bahasa Melaju jang disesuaikan dengan pertumbuhannja dalam masjarakat Indonesia".

Secara sejarah, bahasa Indonesia merupakan salah satu dialek temporal dari bahasa Melayu yang struktur maupun khazanahnya sebagian besar masih sama atau mirip dengan dialek-dialek temporal terdahulu seperti bahasa Melayu Klasik dan bahasa Melayu Kuno. Secara sosiologis, bolehlah kita katakan bahwa bahasa Indonesia baru dianggap "lahir" atau diterima keberadaannya pada tanggal 28 Oktober 1928. Secara yuridis, baru tanggal 18 Agustus 1945 bahasa Indonesia secara resmi diakui keberadaannya.

Fonologi dan tata bahasa dari bahasa Indonesia cukuplah mudah. Dasar-dasar yang penting untuk komunikasi dasar dapat dipelajari hanya dalam kurun waktu beberapa minggu. Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang digunakan sebagai penghantar pendidikan di perguruan-perguruan di Indonesia.
Baca Selengkapnya →Sejarah Bahasa Indonesia
@Copyright by: Memories In My Life Yudi Gp