I. PENDAHULUAN
Sistem operasi terdistribusi adalah salah satu implementasi dari sistem terdistribusi, di mana
sekumpulan komputer dan prosesor yang heterogen terhubung dalam satu jaringan. Koleksi-koleksi
dari objek-objek ini secara tertutup bekerja secara bersama-sama untuk melakukan suatu tugas atau
pekerjaan tertentu. Tujuan utamanya adalah untuk memberikan hasil secara lebih, terutama dalam:
file system
name space
Waktu pengolahan
Keamanan
Akses ke seluruh resources, seperti prosesor, memori, penyimpanan sekunder, dan
perangakat keras.
Sistem operasi terdistribusi bertindak sebagai sebuah infrastruktur/rangka dasar untuk
network-transparent resource management. Infrastruktur mengatur low-level resources (seperti
Processor, memory, network interface dan peripheral device yang lain) untuk menyediakan sebuah
platform untuk pembentukan/penyusunan higher-level resources(seperti Spreadsheet, electronic
mail messages, windows).
II. Media Implementasi Jaringan
Untuk menghubungkan komputer-komputer yang kita miliki menjadi suatu jaringan, kita menggunakan media transmisi berupa kabel. Kabel yang biasa kita pergunakan adalah kabel twisted pair dan coaxial.
a. Twisted Pair (shielded dan unshielded)
Kabel twisted pair terdiri dari dua jenis, yaitu shielded / terbungkus ( shielded twisted pair / STP) dan unshielded / tidak terbungkus (unshielded twisted pair / UTP). Karakteristik yang dimiliki kabel ini adalah :
• Sepasang kabel yang di-twist, yang jumlah pasangannya dapat terdiri dari dua, empat atau lebih.
• Kecepatan transfer data yang dapat dilayani sampai 10 Mbps.
• Konektor yang biasa digunakan adalah RJ-11 atau RJ-45.
b. Coaksial
Kabel ini mempunyai karakteristik sebagai berikut :
• Paling populer untuk LAN
• Kecepatan transfer data yang dapat dilayani sampai 10 Mbps.
• Coaxial sering digunakan untuk kabel TV, ARCnet, thick ethernet dan thin ethernet.
• Thick coaxial / 10Base5 / RG-8 sering digunakan untuk backbone untuk instalasi jaringan antar gedung. Kabel ini secara fisik berat dan tidak fleksibel, namun ia mampu menjangkau jarak 500 m bahkan lebih.
• Thin coaxial / 10Base2 / RG-58 / cheapernet sering digunakan untuk jaringan antar workstation. Kabel ini secara fisik lebih mudah ditangani daripada RG-8 karena lebih fleksibel dan ringan.
c. Fiber Optic
Karakteristik kabel ini adalah :
• Mahal
• Kecepatan transfer data yang dapat dilayani sampai 155 Mbps.
• Tidak dapat ditap ditengah
III. Topologi Logic Jaringan
a. Ethernet
• Cara kerja secara ringkas : Untuk menghindari tabrakan antar data di jaringan, node akan melihat apakah jaringan tidak mengirimkan paket data sebelum node itu mengirimkan paket data. Jika node melihat jaringan tidak mengirimkan paket data, maka node akan mengirimkan paket data. Jika ada paket data yang dipancarkan pada saat node juga sedang mengirimkan paket data, maka akan terjadi collision. Bila terjadi collision, maka node dan jaringan akan sama-sama berhenti mengirimkan paket data. Setelah berhenti, node dan jaringan akan menunggu dengan waktu yang random untuk mengirimkan paket data. Paket data yang mengalami collision akan dikirimkan kembali saat ada kesempatan. Cara kerja ini dinamakan metoda CSMA/CD (Carrier Sence Multiple Access / Collison Detection).
• Kecepatannya 10 Mbps
• Implementasi dilakukan dalam berbagai media kabel, yaitu :
1. 10BaseT : menggunakan kabel UTP, 10 Mbps.
2. 10Base5 : menggunakan thick coax, 10 Mbps.
3. 10Base2 : menggunakan thin coax, 10 Mbps.
b. Token Ring
• Cara kerja secara ringkas : Dalam jaringan token ring, sebuah token bebas mengalir dalam jaringan itu. Jika suatu node ingin mengirimkan paket data, maka paket data yang akan dikirimkan ditempelkan pada token, kemudian token itu membawa paket data ke tujuan. Pada waktu token berisi data, node lain tidak dapat menggunakan token itu sampai token itu menyelesaikan tugasnya mengirimkan data. Bila paket data telah disampaikan ke tujuan, node pengguna tadi melepaskan token untuk dipakai oleh node yang lain. Cara kerja ini dinamakan token passing scheme.
Kecepatann
• Prinsip keya 4 Mbps sampai dengan 16 Mbps.
c. ARCnetrjanya menggunakan token passing scheme dan broadcast.
• Kecepatannya mulai dari 2.5 Mbps sampai dengan 20 Mbps.
• Implementasinya menggunakan kabel coaxial RG-62.
• Topologi fisik yang biasa dipakai adalah star.
• Jarang digunakan untuk internetworking UNIX/DOS, karena tidak dapat bekerja dalam satu bus.
IV. FDDI (Fiber Distributed Data Interface)
• Implementasinya menggunakan kabel fiber optik.
• Bekerja berdasarkan dua ring / cincin concentris, dengan kecepatan masing-masing 100 Mbps.
• Salah satu ring dapat berfingsi sebagai back-up bila salah satu ring atau node putus.
• Tidak kompatibel dengan ethernet, namun ethernet dapat dienkapsulasi dalam paket FDDI
V. INSTALASI
a. Instalasi Antar Gedung atau Jaringan backbone :
• Kabel yang digunakan adalah fiber optic atau thick coax
• Komputer dihubungkan ke kabel backbone oleh sebuah transceiver dan sebuah drop cable.
b. Instalasi Dalam Gedung :
• Kabel yang digunakan adalah thin coax atau UTP.
• Jarak maksimum satu segmen kabel thin coax adalah 180 m dan 100 node per segmen.
• Kabel UTP menggunakan topologi star, implementasinya komputer-komputer menghubungkan dirinya masing-masing ke hub atau concentrator.
c. Instalasi Kabel Ethernet
d. Instalasi Kabel Thin Ethernet
• Satu segmen terdiri dari kabel coaxial RG-58 dan sepasang konektor BNC.
• Untuk menghubungkan sebuah node, digunakan konektor T BNC.
• Satu segmen harus diakhiri dengan terminator BNC pada kedua ujungnya.
• Panjang minimum 18 inchi.
Baca Selengkapnya →SISTEM OPRASI TERSEBAR
Sistem operasi terdistribusi adalah salah satu implementasi dari sistem terdistribusi, di mana
sekumpulan komputer dan prosesor yang heterogen terhubung dalam satu jaringan. Koleksi-koleksi
dari objek-objek ini secara tertutup bekerja secara bersama-sama untuk melakukan suatu tugas atau
pekerjaan tertentu. Tujuan utamanya adalah untuk memberikan hasil secara lebih, terutama dalam:
file system
name space
Waktu pengolahan
Keamanan
Akses ke seluruh resources, seperti prosesor, memori, penyimpanan sekunder, dan
perangakat keras.
Sistem operasi terdistribusi bertindak sebagai sebuah infrastruktur/rangka dasar untuk
network-transparent resource management. Infrastruktur mengatur low-level resources (seperti
Processor, memory, network interface dan peripheral device yang lain) untuk menyediakan sebuah
platform untuk pembentukan/penyusunan higher-level resources(seperti Spreadsheet, electronic
mail messages, windows).
II. Media Implementasi Jaringan
Untuk menghubungkan komputer-komputer yang kita miliki menjadi suatu jaringan, kita menggunakan media transmisi berupa kabel. Kabel yang biasa kita pergunakan adalah kabel twisted pair dan coaxial.
a. Twisted Pair (shielded dan unshielded)
Kabel twisted pair terdiri dari dua jenis, yaitu shielded / terbungkus ( shielded twisted pair / STP) dan unshielded / tidak terbungkus (unshielded twisted pair / UTP). Karakteristik yang dimiliki kabel ini adalah :
• Sepasang kabel yang di-twist, yang jumlah pasangannya dapat terdiri dari dua, empat atau lebih.
• Kecepatan transfer data yang dapat dilayani sampai 10 Mbps.
• Konektor yang biasa digunakan adalah RJ-11 atau RJ-45.
b. Coaksial
Kabel ini mempunyai karakteristik sebagai berikut :
• Paling populer untuk LAN
• Kecepatan transfer data yang dapat dilayani sampai 10 Mbps.
• Coaxial sering digunakan untuk kabel TV, ARCnet, thick ethernet dan thin ethernet.
• Thick coaxial / 10Base5 / RG-8 sering digunakan untuk backbone untuk instalasi jaringan antar gedung. Kabel ini secara fisik berat dan tidak fleksibel, namun ia mampu menjangkau jarak 500 m bahkan lebih.
• Thin coaxial / 10Base2 / RG-58 / cheapernet sering digunakan untuk jaringan antar workstation. Kabel ini secara fisik lebih mudah ditangani daripada RG-8 karena lebih fleksibel dan ringan.
c. Fiber Optic
Karakteristik kabel ini adalah :
• Mahal
• Kecepatan transfer data yang dapat dilayani sampai 155 Mbps.
• Tidak dapat ditap ditengah
III. Topologi Logic Jaringan
a. Ethernet
• Cara kerja secara ringkas : Untuk menghindari tabrakan antar data di jaringan, node akan melihat apakah jaringan tidak mengirimkan paket data sebelum node itu mengirimkan paket data. Jika node melihat jaringan tidak mengirimkan paket data, maka node akan mengirimkan paket data. Jika ada paket data yang dipancarkan pada saat node juga sedang mengirimkan paket data, maka akan terjadi collision. Bila terjadi collision, maka node dan jaringan akan sama-sama berhenti mengirimkan paket data. Setelah berhenti, node dan jaringan akan menunggu dengan waktu yang random untuk mengirimkan paket data. Paket data yang mengalami collision akan dikirimkan kembali saat ada kesempatan. Cara kerja ini dinamakan metoda CSMA/CD (Carrier Sence Multiple Access / Collison Detection).
• Kecepatannya 10 Mbps
• Implementasi dilakukan dalam berbagai media kabel, yaitu :
1. 10BaseT : menggunakan kabel UTP, 10 Mbps.
2. 10Base5 : menggunakan thick coax, 10 Mbps.
3. 10Base2 : menggunakan thin coax, 10 Mbps.
b. Token Ring
• Cara kerja secara ringkas : Dalam jaringan token ring, sebuah token bebas mengalir dalam jaringan itu. Jika suatu node ingin mengirimkan paket data, maka paket data yang akan dikirimkan ditempelkan pada token, kemudian token itu membawa paket data ke tujuan. Pada waktu token berisi data, node lain tidak dapat menggunakan token itu sampai token itu menyelesaikan tugasnya mengirimkan data. Bila paket data telah disampaikan ke tujuan, node pengguna tadi melepaskan token untuk dipakai oleh node yang lain. Cara kerja ini dinamakan token passing scheme.
Kecepatann
• Prinsip keya 4 Mbps sampai dengan 16 Mbps.
c. ARCnetrjanya menggunakan token passing scheme dan broadcast.
• Kecepatannya mulai dari 2.5 Mbps sampai dengan 20 Mbps.
• Implementasinya menggunakan kabel coaxial RG-62.
• Topologi fisik yang biasa dipakai adalah star.
• Jarang digunakan untuk internetworking UNIX/DOS, karena tidak dapat bekerja dalam satu bus.
IV. FDDI (Fiber Distributed Data Interface)
• Implementasinya menggunakan kabel fiber optik.
• Bekerja berdasarkan dua ring / cincin concentris, dengan kecepatan masing-masing 100 Mbps.
• Salah satu ring dapat berfingsi sebagai back-up bila salah satu ring atau node putus.
• Tidak kompatibel dengan ethernet, namun ethernet dapat dienkapsulasi dalam paket FDDI
V. INSTALASI
a. Instalasi Antar Gedung atau Jaringan backbone :
• Kabel yang digunakan adalah fiber optic atau thick coax
• Komputer dihubungkan ke kabel backbone oleh sebuah transceiver dan sebuah drop cable.
b. Instalasi Dalam Gedung :
• Kabel yang digunakan adalah thin coax atau UTP.
• Jarak maksimum satu segmen kabel thin coax adalah 180 m dan 100 node per segmen.
• Kabel UTP menggunakan topologi star, implementasinya komputer-komputer menghubungkan dirinya masing-masing ke hub atau concentrator.
c. Instalasi Kabel Ethernet
d. Instalasi Kabel Thin Ethernet
• Satu segmen terdiri dari kabel coaxial RG-58 dan sepasang konektor BNC.
• Untuk menghubungkan sebuah node, digunakan konektor T BNC.
• Satu segmen harus diakhiri dengan terminator BNC pada kedua ujungnya.
• Panjang minimum 18 inchi.