Senin, 14 Februari 2011

Tertuju: ibu yg slalu setia mengalirkan airmatanya untukku...

Saat subuh sedang menyembul malu-malu,kau kecup keningku dgn doa..
Hingga tetes embun dari lingkaran matamu menyentuh pipiku..

Subuh itu aku akan pergi,dgn mata sembab dan bibir terdiam tanpa kata.karena satu kata saja,akan mewakili ribuan tetes bening airmatamu...

Ibu,izinkan aku minum dari air telapak kakimu,makan dari air liurmu,mandi dengan darahmu,tersayat dari pengorbananmu...
Tolong ajarkanku slalu tentang kesabaran itu bu..
Karena aku sulit menemukannya..
Tularkan aku slalu tentang keikhlasanmu bu, karena terkadang hatiku slalu beku...

Tempat ini,selalu bertingkah seperti rautmu,byk mengajarkan sesuatu tentang hidup.
Kesendirian dan kesunyian ini sangat menekanku kemanapun aku pergi..
Slalu kutatap keatas saat jatuh, sperti yang kau ajarkan, berharap sekonyong-konyong tanganmu terulur padaku...Namun smuanya,waktu,udara,takdir,sepi,memaksaku bangkit sendiri,tanpa tanganmu...
Walau peluh dan airmata kadang menenggelamkanku kembali, seperti ombak besar menelan karang kecil, tidak ada artinya...
Tapi aku tahu,kau tahu,bahwa aku bisa bangkit lagi dengan dewasa...

Ibuku tersayang,memori tentangmu bernyanyi-nyanyi dikepalaku..
Kau membawaku kemana saja,disaat kutertidur pulas tak mengerti di rahimmu...
9bulan lebih,dibawa tidur,makan,belanja,mandi,hingga aku ikut merasa bahagia dan sedihmu..

Malam 15 april 1988 itu pasti ibu tidak nyaman,berjuang dalam palung kesakitan terdalam, mengalahkan smua sakit dan perih utk menang sebagai wanita sempurna..

Ibu,tak banyak kutahu tentang sakitmu itu,aku tak mengerti rasanya bu..
Karena memang aku tak pernah bisa menyelami dan menghapus segala airmata yang tertumpah dari sejak aku lahir hingga sekarang...
Aku tak bisa menyekanya satu persatu untuk kutelan dan cicipi rasanya seperti apa..
Ibu,maaf...

Aku selalu membuatmu menangis dan khawatir...
Sesungguhnya aku sangat mencintaimu, dari selenting kuku hingga rusuk belakangmu,dari ujung rambut hingga kutikula kakimu...
Maka kuatkan hatimu bu,jangan bersedih...
Aku tak ingin lagi mendengar ayah berkata" nah,kenapa tu perempuan terbaikku sedang bersedih ?......
15 April 2009 24:00 PM

0 komentar:

Posting Komentar

coment untuk

@Copyright by: Memories In My Life Yudi Gp