Selasa, 06 Juli 2010

Gerakan Shalat dan Kesehatan

Salat adalah amalan ibadah yang paling proporsional
bagi anatomi tubuh manusia. Gerakan-gerakannya sudah
sangat melekat dengan gestur (gerakan khas tubuh)
seorang muslim. Namun, pernahkah terpikirkan manfaat
masing-masing gerakan? Sudut pandang ilmiah menjadikan
salat gudang obat bagi berbagai jenis penyakit!

Saat seorang hamba telah cukup syarat untuk mendirikan
salat, sejak itulah ia mulai menelisik makna dan
manfaatnya. Sebab salat diturunkan untuk
menyempurnakan fasilitasNya bagi kehidupan manusia.
Setelah sekian tahun menjalankan salat, sampai di mana
pemahaman kita mengenainya?TAKBIRATUL IHRAM

Postur: berdiri tegak, mengangkat kedua tangan sejajar
telinga, lalu melipatnya di depan perut atau dada
bagian bawah.

Manfaat: Gerakan ini melancarkan aliran darah, getah
bening (limfe) dan kekuatan otot lengan. Posisi
jantung di bawah otak memungkinkan darah mengalir
lancar ke seluruh tubuh. Saat mengangkat kedua tangan,
otot bahu meregang sehingga aliran darah kaya oksigen
menjadi lancar. Kemudian kedua tangan didekapkan di
depan perut atau dada bagian bawah. Sikap ini
menghindarkan dari berbagai gangguan persendian,
khususnya pada tubuh bagian atas.

RUKUK

Postur: Rukuk yang sempurna ditandai tulang belakang
yang lurus sehingga bila diletakkan segelas air di
atas punggung tersebut tak akan tumpah. Posisi kepala
lurus dengan tulang belakang.

Manfaat: Postur ini menjaga kesempurnaan posisi dan
fungsi tulang belakang (corpus vertebrae) sebagai
penyangga tubuh dan pusat syaraf. Posisi jantung
sejajar dengan otak, maka aliran darah maksimal pada
tubuh bagian tengah. Tangan yang bertumpu di lutut
berfungsi relaksasi bagi otot-otot bahu hingga ke
bawah. Selain itu, rukuk adalah latihan kemih untuk
mencegah gangguan prostat.

I’TIDAL

Postur: Bangun dari rukuk, tubuh kembali tegak
setelah, mengangkat kedua tangan setinggi telinga.

Manfaat: Ftidal adalah variasi postur setelah rukuk
dan sebelum sujud. Gerak berdiri bungkuk berdiri sujud
merupakan latihan pencernaan yang baik. Organ organ
pencernaan di dalam perut mengalami pemijatan dan
pelonggaran secara bergantian. Efeknya, pencernaan
menjadi lebih lancar.

SUJUD

Postur: Menungging dengan meletakkan kedua tangan,
lutut, ujung kaki, dan dahi pada lantai.

Manfaat: Aliran getah bening dipompa ke bagian leher
dan ketiak. Posisi jantung di atas otak menyebabkan
darah kaya oksigen bisa mengalir maksimal ke otak.
Aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang.
Karena itu, lakukan sujud dengan tuma’ninah, jangan
tergesa gesa agar darah mencukupi kapasitasnya di
otak. Postur ini juga menghindarkan gangguan wasir.
Khusus bagi wanita, baik rukuk maupun sujud memiliki
manfaat luar biasa bagi kesuburan dan kesehatan organ
kewanitaan.

DUDUK

Postur: Duduk ada dua macam, yaitu iftirosy (tahiyyat
awal) dan tawarruk (tahiyyat akhir). Perbedaan
terletak pada posisi telapak kaki.

Manfaat: Saat iftirosy, kita bertumpu pada pangkal
paha yang terhubung dengan syaraf nervus Ischiadius.
Posisi ini menghindarkan nyeri pada pangkal paha yang
sering menyebabkan penderitanya tak mampu berjalan.
Duduk tawarruk sangat baik bagi pria sebab tumit
menekan aliran kandung kemih (urethra), kelenjar
kelamin pria (prostata) dan saluran vas deferens. Jika
dilakukan. dengan benar, postur irfi mencegah
impotensi. Variasi posisi telapak kaki pada iffirosy
dan tawarruk menyebabkan seluruh otot tungkai turut
meregang dan kemudian relaks kembali. Gerak dan
tekanan harmonis inilah yang menjaga. kelenturan dan
kekuatan organ-organ gerak kita.

SALAM

Gerakan: Memutar kepala ke kanan dan ke kiri secara
maksimal.

Manfaat: Relaksasi otot sekitar leher dan kepala
menyempurnakan aliran darah di kepala. Gerakan ini
mencegah sakit kepala dan menjaga kekencangan kulit
wajah.

BERIBADAH secara, kontinyu bukan saja menyuburkan
iman, tetapi mempercantik diri wanita
luar;dalam.

PACU KECERDASAN

Gerakan sujud dalam salat tergolong unik. Falsafahnya
adalah manusia menundukkan diri
serendah rendahnya, bahkan lebih rendah dari
pantatnya sendiri. Dari sudut pandang ilmu
psikoneuroimunologi (ilmu mengenai kekebalan tubuh
dari sudut pandang psikologis) yang didalami Prof
Sholeh, gerakan ini mengantar manusia pada derajat
setinggitingginya. Mengapa?

Dengan melakukan gerakan sujud secara rutin, pembuluh
darah di otak terlatih untuk menerima banyak pasokan
darah. Pada saat sujud, posisi jantung berada di atas
kepala yamg memungkinkan darah mengalir maksimal ke
otak. Itu artinya, otak mendapatkan pasokan darah kaya
oksigen yang memacu kerja sel-selnya. Dengan kata
lain, sujud yang tumakninah dan kontinyu dapat memacu
kecerdasan.

Risetnya telah mendapat pengakuan dari Harvard
Universitry, AS. Bahkan seorang dokter berkebangsaan
Amerika yang tak dikenalnya menyatakan masuk Islam
setelah diam melakukan riset pengembangan
khusus mengenai gerakan sujud.

PERINDAH POSTUR

Gerakan dalam salat mirip yoga atau
peregangan (stretching). Intinya untuk melenturkan
tubuh dan melancarkan peredaran darah. Keunggulan
salat dibandingkan gerakan lainnya adalah salat
menggerakan anggota tubuh lebih banyak, termasuk jari
kaki dan tangan.

Sujud adalah latihan kekuatan untuk otot tertentu,
termasuk otot dada. Saat sujud, beban tubuh bagian
atas ditumpukan pada lengan hingga telapak tangan.
Saat inilah kontraksi terjadi pada otot dada, bagian
tubuh yang menjadi kebanggaan wanita. Payudara tak
hanya menjadi lebih indah bentuknya tetapi juga
memperbaiki fungsi kelenjar air susu di dalamnya.

MUDAHKAN PERSALINAN

Masih dalam pose sujud, manfaat lain bisa dinikmati
kaum hawa. Saat pinggul dan pinggang terangkat
melampaui kepala dan dada,otot perut
(rectus abdominis dan obliquus abdominis externuus)
berkontraksi penuh. Kondisi ini melatih organ di
sekitar perut untuk mengejan lebih dalam dan lama. Ini
menguntungkan wanita karena dalam persalinan
dibutuhkan pernapasan yang baik dan kemampuan mengejan
yang mencukupi. Bila, otot perut telah berkembang
menjadi lebih besar dan kuat, maka secara alami ia
justru lebih elastis. Kebiasaan sujud menyebabkan
tubuh dapat mengembalikan serta mempertahankan
organ perut pada tempatnya kembali
(fiksasi).

PERBAIKI KESUBURAN

Setelah sujud adalah gerakan duduk. Dalam salat ada
dua macam sikap duduk, yaitu duduk iftirosy (tahiyyat
awal) dan duduk tawarruk (tahiyyat akhir). Yang
terpenting adalah turut berkontraksinya
otot daerah perineum. Bagi wanita, inilah
daerah paling terlindung karena terdapat tiga lubang,
yaitu liang persenggamaan, dubur untuk melepas
kotoran, dan saluran kemih.

Saat duduk tawarruk, tumit kaki kiri harus menekan
daerah perineum. Punggung kaki harus diletakkan di
atas telapak kaki kiri dan tumit kaki kanan harus
menekan pangkal paha kanan. Pada posisi ini tumit kaki
kiri akan memijit dan menekan daerah perineum. Tekanan
lembut inilah yang memperbaiki organ reproduksi di
daerah perineum.

AWET MUDA

Pada dasarnya, seluruh gerakan salat bertujuan
meremajakan tubuh. Jika tubuh lentur, kerusakan sel
dan kulit sedikit terjadi. Apalagi jika dilakukan
secara rutin, maka sel‑sel yang rusak dapat
segera tergantikan. Regenerasi pun berlangsung lancar.
Alhasil, tubuh senantiasa bugar.

Gerakan terakhir, yaitu salam dan menengok ke kiri dan
kanan punya pengaruh besar pada ke¬kencangan. kulit
wajah. Gerakan ini tak ubahnya relaksasi wajah dan
leher. Yang tak kalah pen¬tingnya, gerakan ini
menghin¬darkan wanita dari serangan migrain dan sakit
kepala lainnya

0 komentar:

Posting Komentar

coment untuk

@Copyright by: Memories In My Life Yudi Gp